CARA KERJA KARBURATOR
Karburator adalah alat yang berfungsi mencampur udara dan
cairan bahan bakar dengan komposisi yang tepat. Komposisi udara-Bahan bakar ini disebut Air to Fuel Ratio (AFR). Komposisi yang tepat biasanya 15:1, artinya 15 Kg udara bercampur dengan 1 Kg bahan bakar, jika udaranya lebih kecil dari 15 Kg, berarti campurannya disebut campuran kaya karena bahan bakar yang bercampur dengan udara lebih banyak dari campuran normal.
Karburator memanfaatkan perbedaan tekanan untuk mencampur
bahan bakar dengan udara, cairan bahan bakar akan mengalir dari tekanan yang lebih besar ke
tekanan yang lebih kecil.
Bahan bakar tertarik menuju venturi karena tekanan pada udara yang
mengalir lebih rendah dari tekanan atmosfir. Komponen-komponen utama pada karburator adalah skep, jarum skep, mangkuk bahan bakar, pelampung, katup
pelampung, choke, pilot jet, main jet, dan celah venturi. Pada celah venturi, luas penampang diperkecil agar aliran
mengalir lebih cepat, sehingga tekanan statisnya lebih kecil, dan bahan bakar
lebih mudah tertarik menuju aliran udara .
Kerja karburator dimulai dari gerakan piston yang menghisap
bahan bakar dari atmosfir, menyebabkan udara mengalir melalui karburator. Aliran udara menyebabkan tekanan yang lebih rendah pada
venturi,menyebabkan udara tertarik ke atas melalui pilot jet. Bahan bakar yang tertarik keatas langsung tercampur dengan
udara, membentuk kabut bahan bakar.
Ketika mesin masih dingin, choke dapat diputar untuk
mengurangi pasokan udara, menyebabkan campuran menjadi kaya bahan bakar,
sehingga mesin jadi cepat panas. Ketika pedal gas ditarik, tali gas menarik skep menyebabkan
bertambahnya aliran udara yang masuk. Disaat yang bersamaan, jarum skep juga tertarik ke atas,
menyebabkan terbukanya main jet, mengakibatkan bertambahnya bahan bakar yang
tercampur ke udara. Semakin dalam pedal gas ditarik, semakin banyak pula
campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke karburator. Skep akan kembali ke posisi semula karena ada per skep yang menarik kembali tali gas ke posisi semula. Bahan bakar di mangkuk karburator yang tertarik menuju
aliran udara akan semakin berkurang, menyebabkan turunnya pelampung pada manguk
karburator, sehingga katup pelampung terbuka, dan bahan bakar di mangkuk
karburator kembali terisi.
Pada kenyataannya, konstruksi karburator lebih kompleks,
agar dapat menghasilkan campuran udara & bahan bakar yang lebih baik sesuai
dengan kebutuhan.